Saturday, December 3, 2011

Diam-pun Mencukupkan

Desember,
dan memori itu kembali terngiang,
akan masa itu,

perencanaan yang matang,
perencanaan... ah iya,
itu hanyalah sebuah rencana,
merencanakan agar sesuai dengan rencana-Nya,
tapi, kadang Dia yang belum mempersilahkan,
maka bersabarlah.

dan aku bersabar dalam diam,
diam dalam mengulang proses,
karena diamku pun mencukupkan,

mengawali proses, walau rumit,
dan berharap ada rencana lain yang terbaik,
semoga...

7 comments:

  1. Yup...manusia berhak menuliskan setiap mimpi dan rencananya dalam selembar kertas,dan Tuhanlah yang akan mempertahankannya ataupun menghapusnya untuk kemudian menggantikannya denga sesuatu yang jau lebih baik dan indah...^_^

    ReplyDelete
  2. Diam itu memang emas, tapi diam bukan berarti tidak berpikir dan Alloh mengetahui apa yang lebih baik untuk kita mas.. lama juga ya tak mampir kemari ^_^

    ReplyDelete
  3. wuih,.,, terpesona dengan komentarnya mbak nick.

    Yup...manusia berhak menuliskan setiap mimpi dan rencananya dalam selembar kertas,dan Tuhanlah yang akan mempertahankannya ataupun menghapusnya untuk kemudian menggantikannya denga sesuatu yang jau lebih baik dan indah...^_^

    ReplyDelete
  4. manusia hanya bisa berencana mas.. ahh, dhe pun pernah merasakan saat2 sulit itu.. berdamailah dengan kenyataan, maka kau pun akan berdamai dengan dirimu.. :)

    ReplyDelete
  5. berproses walau sulit..
    menjadi inspirasi

    ReplyDelete
  6. kalo kita mau mengerti bahwa tak ada yang tak sia-sia di dunia ini, mungkin kita tak akan mengeluh. Namun, terkadang keluhan dan rasa penyesalan terlalu mendominasi untuk menghadirkan rasa seperti itu. Maka bersabarlah, yang lebih baik sedang menunggu di depan untuk kita raih... :)

    ReplyDelete
  7. diamlah...biarkan Tuhan yang bekerja

    ReplyDelete