Tak ada yang tahu, dan cukup cuaca saja yang menggantikan rasa, cerah... secerah hari ini dibanding minggu-minggu yang telah lalu. banyak telah terjadi, dan ternyata tak cukup hanya untuk dimengerti, memahamkan lebih...
ternyata... itu taklah semudah palingkan muka, tak segampang membuang pandang. karena... beragam simphoni badai mengiringi tuk mencapai hari ini, dan bahkan aku telah larut dalam deru hembusan anginnya, menutup mata...
hingga... cubitan kecil mengingatkan, masih ada jalan lain, masih ada berjuta cara, keluar dari basah dan lusuhnya keadaan, walau... hanya menunggu datangnya ketetapan...
Semoga setelah akhiri hari ini, rasa akan kembali cerah...
ternyata... itu taklah semudah palingkan muka, tak segampang membuang pandang. karena... beragam simphoni badai mengiringi tuk mencapai hari ini, dan bahkan aku telah larut dalam deru hembusan anginnya, menutup mata...
hingga... cubitan kecil mengingatkan, masih ada jalan lain, masih ada berjuta cara, keluar dari basah dan lusuhnya keadaan, walau... hanya menunggu datangnya ketetapan...
Semoga setelah akhiri hari ini, rasa akan kembali cerah...
hingga... cubitan kecil mengingatkan, masih ada jalan lain, masih ada berjuta cara, keluar dari basah dan lusuhnya keadaan, walau... hanya menunggu datangnya ketetapan...
ReplyDeletesuka banget bait yang ini... sampe dibaca berulang ulang.. ^^
amiinnn... i hope..
Ah-aih, selalu saja mengurakan dengan halus. Saya suka Mas. Amin semoga harapan itu menjadi kenyataan walau secercah. :D
ReplyDeleteMas, saya penasaran kisah cintanya Mas Dimas itu yang mana dan rasanya belum terungkap ya? Cintaaaaa....
ReplyDeleteSemangat. Selalu ada solusi.
ReplyDelete(font nya lucu ya, unik)
Salam ukhuwah
Sesoga selalu cerah.. secerah kata-kata ini :-)
ReplyDelete